Kamis, 28 Maret 2013

DASAR-DASAR RADIOLOGI

Definisi Radiologi, 
Radiologi adalah suatu ilmu tentang penggunaan sumber sinar pengion dan bukan pengion, gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostic dan terapi

Bidang-bidang dalam radiologi :
  •  Radiodiagnostik
  •  Radiotrapi
  •  Kedokteran nuklir 
  •  Ultrasonografi
  •  MRI (magnetic Resonance Imaging )

PROSES TERJADINYA SINAR –X










Urutan proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut :

  • Katoda ( filamen ) di panaskan ( lebih dari 20000c ) sampai membara dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator
  • Karena panas , elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas
  • Muatan listrik filamen sengaja di buat relatif lebih negatif terhadap sasaran (target ) dengan memilih potensial tinggi , sehingga elektron bergerak ke anoda .
  • Sewaktu di hubungkan dengan transformator tenggangang tinggi , elektron-elektron menu ju anoda di percepat gerakan nya dan di pusatkan ke alat pemusat ( focusing cup)
  • Awan-awan elektron yang sampai di anoda bagaikan mendadak di hentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk paanas (>99%) dan sinar X ( <1%)
  • Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
  • Panas yang tinggi pada sasaran (target ) akibat benturan elektron di tiadakan oleh radiator pendingin. Jumlah sinar X yang di lepaskan tiap satuan waktu dapat di lihat pada alat pengukur miliAmpere (MA) , sedangkan jangka waktu pemotretan dikendalikan oleh alat pengukur waktu.
SATUAN-SATUAN

Rontgen (R)
  • Rontgen ialah satuan pemaparan radiasi yang memberikan muatan 2,58 X 10-4 Coulomb per kg udara. Rotgen merupakan satuan nilai penyinaran sinar-X atau sinar Ὑ , tapi tidak di gunakan untuk sinar α , β , atau neutron. Alat pengukur radiasi biasanya di kalibarasi dalam rontgen ( R ) atau mr ( milirontgen , 1 R = 1000 MR ). Untuk sinar-X dan sinar Ὑdengan energi sampai 3 MeV yang melalui air atau jaringan lunak,suatu penyinaran sebesar 1 R ekivalen dengan dosis serap sebesar 0,93 – 0,98 rad.
\
Gray (Gy)
  • 1 Gy = 100 rad. Gray merupakan satuan internasional untuk menyatakan satuan dosis ionisasi . 1 Gy sama dengan 1 joule energi yang di serap 1 kg bahan dari radiasi pengion . satuan ini menggatikan satuan lama,yaitu Rad.
Becguerel (Bq)
  • Satuan yang di pakai pada aktivitas radioaktif , untuk mengukur laju peluruhan senyawa radioaktif .
Curie
  • Satu curie sama dengan 3,7 X 1010 Disintegrasi atom per detik . jadi , 1 Ci = 3,7 X 1010 Bq. Nama curie di ambil dari nama Marie Curie , penemu sifat radioaktif dalam unsur Radium.
Rem
  • Dose equivalent (dulu di sebut Rem ) adalah jumlah tiap radiasi ionisasi yang menyebabkan pengaruh biologis yang sama dengan 1 rad sinar –X atau sinar Ὑ.



TABUNG SINAR-X





                        Pada tabung sinar-x terdiri dari 2 bagian , yaitu bagian dalam dan bagian luar…
1. Tabung bagian luar terdiri dari :
  • lead case/tube housing ( rumah tabung ), rumah tabung bahannya dar i pb (timbal hitam), tabung di tutup untuk timbal hitam tempat keluarnya tabung sinar-x
  •  window / jendela tabung.radiasi primer (umbra) yaitu berkas yang utama, radiasi yang menembus objek flim. Radiasi skunder (penumbra) yaitu radiasi hambur
2. Tabung bagian dalam terdiri dari :
  •  Insert tube/glass emvelope ( penutupnya terbuat dari kaca ) kacanya harus tahan panas dan titik lebur tinggi, nomor atomnya tinggi , kaca tersebut terbuat dari uranium/pyrex
  •  Minyak pendingin untuk mendiginkan
  •  Isolasi untuk tengangan tinggi
  •   Katoda di dalamnya terdapat kawat-kawat filament untuk menghasilkan elektron
  •  Anoda tempat tumbukan/sasaran elektron titik lebur tinggi.



PADA TABUNG SINAR-X 5 BAG YANG HARUS TERPENUHI :
5 di antara nya yaitu :

  1.  Katoda sebagai sumber elektron, terdapat kawat filamen untuk sumber elektron tempat menghasilkan elektron, tanpa katoda sinar-x tidak terjadi
  2.  Anoda terdapat piring anoda sebagai target tempat tumbukan elektron
  3.  Tabung harus vacuum , untuk mengerakan/menumbuk target/hampa udara
  4.  Fecussing cup untuk memfokuskan berkas sinar-x ke anoda
  5.  Generator tengangang tinggi (HTT) Untuk menghasilkan beda potensial antara anoda dan katoda agar berkas sinar-x tepat menuju target.


BAGIAN-BAGIAN PESAWAT SINAR-X Gp :
  •  Power supply
  •  Generator tengangan tinggi (HHT)
  •  Panel control
  •  Tabung x-ray
  •  Kolimator
  •  Meja pemeriksan (bucky table )

pemeriksaan discography




 Discography






Pengertian

Discography adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan pemeriksaan secara radiografi dari diskus intervertebralis dengan memasukkan bahan kontras media positif kedalam pertengahan diskus dengan cara memasukkan jarum ganda.

Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan

Pemeriksaan discography pertama kali diperkenalkan oleh seorang Radiolog asal Swedia yaitu K. Lindblom pada tahun 1948 dan dikembangkan oleh Doward dan Butt. Pemeriksaan ini digunakan untuk memperlihatkan herniasi discus atau degenerasi yang biasanya terjadi pada daerah lumbo-sacral dan terkadang terjadi di daerah cervical. Discography dapat dilakukan terpisah atau bersama-sama dengan myelography.


Anatomi dan Fisiologi
Discus adalah ruang persendian yang dibentuk antara dua vertebrae yang dikuatkan oleh ligamentum yang berjalan didepan dan dibelakang corpus vertebrae sepanjang columna vertebralis. Discus pada masing-masing corpus berbentuk pendek silindris.



Banyak lamella vertikal pada daerah discus yang berbentuk spons,sehingga memungkinkan untuk menahan goncangan. Bagian luarnya dilingkupi tulang keras yang tipis.
Discus terdiri dari :
  • 1. Lingkaran fibrus cartilago, merupakan lapisan cartilago yang menutupi permukaan atas dan bawah dari setiap body vertebrae.
  • 2. Annulus fibrosus, merupakan lapisan jaringan fibrus dan cartilago yang membentuk bantalan diantara lingkaran cartilago.
  • 3. Nucleus pulposus ;yaitu pusat dari annulus fibrosus.

Pada keadaan normal, discus berfungsi sebagai penahan goncangan dan memberikan keseimbangan pada columna vertebralis pada saat tubuh dalam keadaan tegak.

Sendi yang terbentuk antara discus dan vertebrae adalah persendian dengan gerakan yang terbatas saja dan termasuk sendi jenis simfisis,yaitu sebuah persendian yang hanya dapat bergerak sedikit, tetapi jumlahnya yang banyak memberi kemungkinan membengkok kepada columna secara keseluruhan.

Gambar anatomi Discus. Gambar tersebut dibuat dengan potongan sagital. (1) Annulus Fibrosus, yang menjadi dasar lingkaran fibrosus. (2) Nucleus Pulposus, yang menjadi pusat dari discus dan merupakan target dari penyuntikan pada discography. (3) Ligamen Longitudinal Anterior. (4) Ligamen Longitudinal Posterior. (5) Canalis Vertebralis

Selama menjadi bagian yang tidak kaku dari columna vertebralis,maka discus ini akan memberikan flexibilitas dan mempunyai tekanan yang sama,tetapi jika dalam keadaan fleksi ,ekstensi atau salah satu sisinya menahan beban,maka salah satu sisi discus tersebut akan menambah tekanan sesuai dengan besar tekanan tersebut.

Indikasi Pemeriksaan

Yang menjadi indikasi mengapa pemeriksaan ini dilakukan adalah :
  •  Ruptur Nukleus Pulposus
  •  Lesi internal discus, yang tidak dapat dilihat pada pemeriksaan myelografi.
  •  HNP (Hernia Nucleus Pulposus)
  •  Penyempitan saluran spinal canal.

Kontra Indikasi

Tidak semua klinis diatas dapat dilakukan pemeriksaan ini. Ada beberapa kontra indikasi dibawah ini yang menyebabkan pasien tidak dapat dilakukan pemeriksaan tersebut yaitu :
  •  Alergi terhadap bahan kontras.
  •  Pendarahan 
  •  Multiple sclerosis 

Alat dan Bahan

1. Steril
- 1 buah needle dengan ukuran 20, yang panjangnya 12,5 cm.
- 1 buah needle dengan ukuran 25, yang panjangnya 13,5 cm.
- 1 buah spuit 10 ml.
- 1 buah spuit 2 ml.
- Drawing-up canule
- Gallipot
- Kain kassa dan kapas


2. Unsteril
- Botol obat anti septik ;hibitane 0,5 %
- Botol anastesi lokal ;lignocaine 1 %
- Ampul konras media
- Jarum disposible
- Obat-obat Emergensi

Perlengkapan Pemeriksaan
Menurut standar prosedur yang berlaku, pemeriksaan ini harus menggunakan pesawat yang dilengkapi dengan fluoroscopy lengkap dengan CCTV.

Persiapan Pasien

Persiapan yang harus dilakukan pasien sebelum pemeriksaan adalah :
- Pasien puasa selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
- Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
- Dibuat foto pendahuluan posisi AP dan Lateral pada daerah yang akan diperiksa.

Premedikasi

Diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop ridol dan 0,15 mg phenoperidin (Park, 1973).

Bahan Kontras
- 0,5 cc – 2 cc Angiografin atau conray 280.
- Garam meglumine dari iothalamate atau diatrizoate 0,5 cc – 2 cc.

Prosedur Pemeriksaan

Pada pemeriksaan discography, ada dua cara dalam penyuntikan kontras media yaitu :
1. Dengan 1 jarum (Standard spinal puncture needle).
2. Dengan 2 jarum (The double needle combination).

Kombinasi dengan jarum double lebih baik daripada dengan satu jarum.
Double jarum terdiri dari :

1. Jarum ukuran 20, yang akan digunakan untuk menyuntik spinal dan mencapai annulus fibrosus.

2. Jarum ukuran 25 (lebih panjang dari jarum ke-1),yang akan digunakan sebagai jarum penunjuk untuk menembus celah sampai menemukan pusat dari nucleus pulposus.

Jarum yang digunakan untuk daerah cervical biasanya digunakan dengan panjang 2-2,5 inchi,sedangkan untuk daerah lumbal 3,5-5 inchi.Penyuntikan dilakukan dibawah kontrol fluoroskopi.

I. Prosedur Pemeriksaan Lumbal discography

  •  Pasien diposisikan lateral decubitus, dengan punggungnya dilengkungkan serta lutut dibengkokkan.Bantalan busa hendaknya ditempatkan disuatu tempat yang dianggap perlu agar tulang belakang itu menjadi paralel dengan meja.
  •  Daerah yang akan dipunksi diberikan anti septik.
  •  Kemudian dengan kontrol fluoroskopi, jarum dengan ukuran 20 ditusukkan diantara ruas spinosus dan langsung ketulang cincin dari discus yang akan diperiksa,ujung jarum menembus annulus fibrosus.


  • Kemudian masukkan jarum kedua,kedalam jarum kesatu (jarum kedua lebih panjang daripada jarum kesatu),sehingga jarum tersebut terletak dalam nucleus pulposus
  • Kemudian dilakukan penyuntikan kontras media.

  •  Lalu dibuat proyeksi lateral dengan jarum tetap berada didalamnya.Bila kontras media sudah cukup,jarum dicabut dan daerah penyuntikan ditutup.
  • Kemudian pasien diposisikan supine, paha di fleksi secukupnya agar bagian belakang tubuh menempel meja pemeriksaan.
  •  Kemudian dibuat posisi AP dengan 100 – 200 cranialy.
  •  Jika dibutuhkan maka dibuat foto oblique. 




II. Prosedur Pemeriksaan Cervical Discography

  • Pasien diposisikan supine.
  • Kemudian prosedur penyuntikan dan pemasukkan kontras media sama seperti prosedur lumbal discography.
  • Jika tidak ada peralatan Biplane, dapat digunakan table top grid untuk menempatkan film dengan CR vertikal dan mobile unit untuk proyeksi lateral cross table.
  •  Proyeksi yang dilakukan AP dengan CR 100 cranialy, yang bertujuan untuk mengurangi kurva lordotik yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.




Komplikasi
- Rasa pegal pada daerah punksi.
- Retro peritenal haemorahage.
- Disc herniation

Perawatan Pasien

- Bed rest selama 24 jam.
- Periksa tekanan darah dan pernapasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan setiap 4 jam selama 24 jam.


Kesimpulan

Discography atau Nucleography adalah pemeriksaan secara radiografi dari discus Invertebralis, dengan menggunakan kontras media positif. Discography umumnya dilakukan pada daerah lumbal tetapi kadang-kadang juga dilakukan pada daerah cervical.

Untuk discography lumbal setelah penyuntikan kontras media maka dilakukan proyeksi Lateral, AP dan Oblique jika dibutuhkan. Sedangkan untuk cervical discography proeksi yang dilakukan adalah lateral dan AP dengan CR 100 cranially yang bertujuan untuk mengurangi kurva lordotik yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.

Perawatan pasien setelah pemeriksaan adalah bed rest selama 24 jam, periksa tekanan darah dan pernafasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan setiap 4 jam selama 24 jam.

Saran

Bagi pasien yang terdapat kontra indikasi sebaiknya tidak dilakukan pemeriksaan ini sebab nantinya pasti akan justru menambah beban bagi pasien tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Merril’s Atlas Of Radiography Positions and Radiologic Prosedures Volume III, Philip W. Ballinger.

Rabu, 27 Maret 2013

Radiologi Dental




UMUM . Prosedur diagnostik dan pengobatan tidak dapat dilakukan dengan memuaskan tanpa berbagai teknik radiografi eksposur. . Gigi spesialis harus dapat benar posisi pasien, kepala tabung, dan film x-ray untuk eksposur film intraoral atau panorama. Dia juga harus mampu membaca dan mengikuti instruksi pabrik akurat
.
Intraoral Radiografi
Kebanyakan radiografi gigi yang dibuat pada film intraoral.Sebuah radiograf intraoral dibuat dengan film diadakan di mulut saat terpapar. . Intraoral radiografi dilakukan sehubungan lebih dekat ke objek memberikan detail lebih dari yang mungkin dengan radiografi extraoral, yang diambil dari luar mulut, dan memiliki lebih sedikit superimposisi bayangan.

JENIS Film radiografi intraoral DAN KEBUTUHAN MEREKA
  • Periapikal. Film periapikal menyediakan informasi mengenai seluruh gigi dan jaringan sekitarnya.
  • Bite-sayap (Interproximal). . Bantuan film menggigit-sayap di deteksi dan penentuan kedalaman karies atau cacat lainnya dari dua pertiga koronal (bagian mahkota) yang berlawanan gigi dan puncak alveolar sekitarnya.
  • Occlusal. Film oklusal menyediakan sarana untuk memeriksa area yang lebih besar dari rahang dan melakukannya dari sudut yang berbeda dari yang dimungkinkan dengan metode intraoral lainnya. Ini sangat bernilai pada lokasi dan mendiagnosis patah tulang, batu saluran air liur, dan gigi yang terkena dampak. radiograf oklusal yang digunakan lebih jarang dari radiografi periapikal dan interproximal.